Cari Blog Ini

Selasa, 09 April 2013

GALAU



Pernah dengar istilah galau? Kata “@vjdaniel galau adalah sejenis penyakit yang datangnya saat malam hari”. Dan penyakit galau itu banyak diderita oleh para alay (orang yang hiperbolis), bisa karena masalah percintaan, keuangan, persahabatan, pekerjaan, dan hal yang ga penting.


Kebanyakan penderita penyakit ini adalah remaja usia sekolah.
“ich, hape ngebangke ajah dari kemaren. Si dia ga sms”
“dijauhin temen2, kenapa mereka ngejauhin aku, apa sih salah aku?”
“pengen smsan, tapi ga ada pulsa. Lagi bokek”
“cape, jenuh. Pengen jadi bos”
“laper!”

Itu mungkin adalah segelintir ungkapan para remaja, tapi cara penyampaian dan penulisannya ga akan sebagus yang di atas tadi (cara alay).

Nah, penyakit ini di perparah dengan munculnya sosmed yang selalu menanyakan “apa yang anda pikirkan?”. Maka berkembanglah penyakit galau ini menjadi gangguan penyakit yang serius yaitu INSOMIA. Seperti yang dikutip dari twit seorang public figure Daniel Mananta, galau adalah penyakit yang munculnya hanya malam hari saja. Wajar kalu orang galau pasti susah tidur karena dia terus-terusan curhat pas malem-malem.

Tahu ga? Ternyata galau itu diakibatkan dari su’udzon (berburuk sangka) terhadap segala sesuatu yang ada disekitarnya. Bisa juga karena ingin di akui, atau sikap introvert (tertutup) yang membuat mereka akhirnya jadi susah sendiri. Atau bisa juga karena kurang benrinteraksi dengan orang lain, anak sekarang kan maenannya PS, computer game, dan tentu saja sosmed yang secara tidak langsung mengurangi interaksi langsung kita dengan manusia lainnya. Yang terakhir sinetron teenlit.

Mengobatinya? Gampang, husnudzon. Susah ya? Gini deh gampangnya, membohongi diri sendiri. Eits, jangan berpikiran yang engga-engga ya. Para motivator banyak melakukannya, kaya Mario teguh atau Tung Desem Waringin. Mereka membuat kita membohongi diri sendiri, supaya merasa lebih baik. Ini yang disebut bohong putih (^^.), berbohong demi kebaikan untuk diri sendiri dan pada diri sendiri. Jadi motivator untuk diri sendiri.

Atau cara lainnya adalah dengan memperbanyak kegiatan yang membuat kita banyak berinteraksi dengan orang secara langsung. Jualan, misalnya. Boleh jual apa aja asal jangan jual diri :P. Berolahraga juga dapat mempertajam mental, ga jadi mental tempe dikit-dikit galau. Ikut perkumpulan pemuda atau kegiatan yang bersifat fisik. Jadi pecinta alam (jadi si bolang), manjat pohon, atau main diluar dengan teman-teman. Tahu ga permainan galah asin, atau galah jaga?

Solusi terakhir adalah jadilah seorang pemikir, pikirkan galau karena cinta, sahabat, harta, pekerjaan dan hal ga penting lainnya itu ada manfaatnya atau banyak ruginya? Galau bisa bikin insomnia, akibatnya bangun kesiangan, tidak bersemangat, lemes, dan kawan-kawannya akan segera mengikuti. Asal kalian tahu, galau bikin orang disekitar kalian susah. Manfaatnya? Ga ada (^^.).

Galaulah dengan bijak, galau pada hal yang penting. Galau karena ga sholat, galau karena ga bisa nyenengin orang tua, hal seperti ini lebih pantas untuk jadi bahan galau. Jodoh, harta, kebahagiaan dan kesedihan adalah pengetahuan milik Allah semata, jangan dibikin galau.

Jadilah generasi yang bermutu, kurangin deh nonton sinetron teenlit, kurangin su’udzon banyakin dzikir dan olahraga. Biar jadi remaja sehat, juga bisa bersaing.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar